Rabu, 07 Agustus 2013

Makalah Diet Guillain Barre Syndrome



MAKALAH DIET

GUILLAIN BARRE SYNDROME





Disusun Oleh :
1.     Asmaul  Husna                       ( 2011.03.005 )
2.     Desi Dwi Lestari                      ( 2011.03.0 )
3.     Dwi Fitria                                ( 2011.03.0 )
4.     Haslin                                      ( 2011.03.028 )
5.     Mar'atus Solikah                    ( 2011.03.0 )
6.     M. Abshar Zuhair                  ( 2011.03.0 )
7.     Nursanto Danang Pambudi   ( 2011.03.0 )
8.     Oldiana Kamlasi                     ( 2011.03.0 )
9.     Galuh Santoso P                     ( 2010.03.0 )





STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
PRODI D III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2012 - 2013



KATA PENGANTAR

            Pertama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan kepada kami sehingga makalah yang berisi " Makalah Diet Guillain Barre Syndrome" dapat selesai dengan tepat waktu yang telah ditentukan. Dalam kata pengantar ini kami selaku penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Anang, S.STP yang telah membimbing kami dalam penulisan makalah ini. Disamping sebagai penugasan dalam materi diet. Kami sebagai penulis juga ingin menyampaikan informasi yang ada dalam penyakit “Guillain Barre Syndrome”. Kami berharap dengan makalah ini pembaca dapat mengambil informasi yang akan digunaka, kelak juga dapat menambah sedikit banyak pengetahuan tentang penyakit Guillain Barre Syndrome.
            Demikian kata pengantar dari kami selaku penulis dalam makalah ini , kurang lebihnya kami ucapkan mohon maaf sebesar besarnya. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.



Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
B. Permasalahan .......................................................................................................... 5
I. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
II. Batasan Masalah ................................................................................................ 5
C. Tujuan Pembahasan ................................................................................................ 5
I. Tujuan Umum ...................................................................................................... 5
II. Tujuan Khusus .................................................................................................... 6
D. Manfaat Pembahasan .............................................................................................. 6
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Guillain Barre Sindrom ......................................................................... 8
B. Penyebab Guillain Barre Sindrom ........................................................................... 9
C. Tanda Dan Gejala Guillain Barre Sindrom ............................................................ 10
D. Diagnosa Guillain Barre Sindrom .......................................................................... 10
E. Pengobatan Guillain Barre Sindrom ....................................................................... 11
F. Diet Pada Penyakit Guillain Barre Sindrom ........................................................... 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 14
B. Kritik ...................................................................................................................... 14
C. Saran ....................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 15


BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
                        Guillain Barre Syndrome (GBS) adalah suatu sindroma klinis dari kelemahan akut ekstremitas tubuh, di sebabkan oleh kelainan saraf tepi dan bukan oleh penyakit sistemis.
John Lettsom, 1787, merupakn orang pertama yang mengangkat masalah neuropati perifer. ia mendeskripsikan penyakit ini sebagai akibat dari konsumsi alkohol yang berlebiahan. deskripsi ini tidak dapat memberikan bukti tentang adanya kelainan patologis maupun anatomis dari penderita.
James Jackson, 1822. kembali mendeskripsikan penyakit ini sebagai alcoholic neuropathy, namun tanpa kelainan patologis dan anatomis.
Pada tahun 1859, Landry, mempublikasikan artikelnya yang berjudul "A note on acute ascending paralysis". Artikel ini bercerita tentang seorang pasien yang telah mengalami paralisis akut selama lebih dari 8 hari, sebelum akhirnya meninggal dunia. paralisis ini meliputi kelemahan otot otot proksimal, otot pernapasan, kelemahan dan kehilangan refleks, dan takikardi. paralisis ini di kenal dengan sebutan Landry's paralysis.
Osler, 1982, lebih terperinci dengan apa yang di sebutkan sebagai Acute Febrile Polyneuritis.
Pada tahun 1916, Guillain, Barre, dan Strohl mempublikasikan penelitian mereka yang berjudul "On a syndrome of radiculoneuritis with hyperalbuminosis of cerebrospinal fluid without a cellular reaction : Remarks on the clinical characteristics and tracings of the tendons reflexes". ketiga orang ini menemukan kelainan patologis yaitu adanya disosiasi albuminisitologi di dalam cairan cerebrospinal dan di sertai dengan radikuloneuritis. Guillain tetap berpendapat bahwa apa yang mereka bertiga temukan sebenarnya adalah Landry's paralysis. Tahun 1927, Dragenescu dan Claudian memberi nama penyakit ini sebagai Guillain Barre Syndrome. sebab mengapa Strohl tidak di ikutsertakan sampai saat ini belu di ketahui.
B.        Permasalahan
I.       Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.     Apakah yang di maksud dengan guillain barre sindrom ?
2.     Apa penyebab dari guillain barre sindrome ?
3.     Apa saja tanda dan gejala dari penyakit guillain barre sindrom ?
4.     Diagnosa apa yang muncul pada penyakit guillain barre sindrom ?
5.     Bagaimana pengobatan dari penyakit guillain barre sindrom ?
6.     Bagaimana diet yang di lakukan pada penyakit guillain barre sindrom ?
II.     Batasan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1.     Pengertian Guillain barre sindrom
2.     Penyebab Guillain Barre Sindrom
3.     Tanda dan gejala Guillain Barre Sindrom
4.     Diagnosa guillain barre sindrom
5.     Pengobatan guillain barre sindrome
6.     Diet pada penyakit guillain barre sindrome
C.        Tujuan Pembahasan
I.       Tujuan Umum
Secara umum makalah yang berjudul "Makalah Diet Guillain Barre Sindrome" ini bertujuan untuk memberi masukan dan informasi kepada masyarakat untuk mengetahui dan mengenal penyakit guillain barre sindrom, sehingga mampu mewaspadai dan mampu menghindarkan diri dari penyakit guillain barre sindrom.


II.     Tujuan Khusus
Secara khusus makalah bertujuan sebagai berikut :
1.     Mengetahui pengertian Guillain barre sindrom
2.     Mengetahui penyebab Guillain Barre Sindrom
3.     Mangetahui tanda dan gejala Guillain Barre Sindrom
4.     Mengetahui diagnosa guillain barre sindrom
5.     Mengetahui pengobatan guillain barre sindrome
6.     Mengetahui diet pada penyakit guillain barre sindrome
D.        Manfaat Pembahasan
Manfaat yang di peroleh dari makalah ini adalah sebagai berikut :
I.       Bagi Penulis
         Manfaat yang di peroleh penulis melalui makalah ini adalah :
1.     Mengetahui pengertian Guillain barre sindrom
2.     Mengetahui penyebab Guillain Barre Sindrom
3.     Mangetahui tanda dan gejala Guillain Barre Sindrom
4.     Mengetahui diagnosa guillain barre sindrom
5.     Mengetahui pengobatan guillain barre sindrome
6.     Mengetahui diet pada penyakit guillain barre sindrome
Serta sebagai acuan dalam penyusunan makalah mendatang agar lebih baik dari saat ini.
II.     Bagi Mahasiswa
Penulis mengharapakan dengan makalah ini para mahasiswa dapat megetahui tentang penyakit guillain barre sindrom, serta dapat menggunakan sebagai bahan acuan dalam penyusunan makalah mendatang agar lebih baik dari saat ini.


III.    Bagi Masyarakat
Diharapkan para masyarakat dapat mengerti dan memahami tentang penyakit guillain barre sindrom, sehingga diharapkan masyarakat dapat menghindari dan mencegah datang/timbulnya penyakit guillain barre sindrom.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian
Sindrom Guillain–Barré (disingkat SGB) atau radang polineuropati demyelinasi akut adalah peradangan akut yang menyebabkan kerusakan sel saraf tanpa penyebab yang jelas. Sindrom ini ditemukan pada tahun 1916 oleh Georges Guillain, Jean-Alexandre Barré, dan André Strohl. Mereka menemukan sindrom ini pada dua tentara yang menderita keabnormalan peningkatan produksi protein cairan otak. ( Sindrom_Guillain–Barré_Wikipedia.htm)
GBS (Guillain Barre syndrome) merupakan penyakit autoimun, dimana sistem imun tubuh menyerang bagian dari sistem saraf tepi yaitu mielin (demielinasi) dan akson (degenerasi aksonal). Akson adalah tonjolan tunggal dan panjang yang menghantarkan informasi keluar dari badan sel. Mielin adalah selubung yang mengelilingi akson, merupakan suatu kompleks protein-lemak berwarna putih.  GBS ditandai dengan polineuropati yang menyeluruh: paralisis ekstremitas, badan atas dan wajah; menghilangnya refleks tendon; berkurangnya fungsi sensoris (nyeri dan suhu) dari badan ke otak; disfungsi otonom dan depresi pernafasan. (Guillain Barre Syndrome « Digging deeply through.htm)
Sejak berkurangnya penyakit poliomyelitis di seluruh dunia, GBS menjadi penyakit paralisis akut yang tersering, khususnya di negara-negara Barat dengan angka kejadian 1,3 – 1,8 kasus per 100.000 orang. Di Amerika Serikat, angka kejadian GBS berkisar antara 0,4 – 2,0 per 100.000 orang, tapi dari penelitian pada beberapa rumah sakit memperkirakan frekuensinya sebanyak 15%. Tidak ditemukan adanya hubungan musim dengan kejadian GBS di Amerika Serikat.
Respon imun pada GBS dipercaya langsung menyerang komponen glikolipid dari aksolema dan selubung mielin. Antibodi pada saraf perifer akan mengaktivasi sistem komplemen dan makrofag, sehingga akan muncul  sitotoksisitas seluler yang tergantung pada antibodi, terhadap komponen mielin dan aksolemma.
Kerusakan selubung mielin akan menyebabkan demielinasi segmental, yang menyebabkan menurunnya kecepatan hantar saraf dan conduction block. GBS tipe aksonal disebut juga sebagai AMAN, terutama ditandai oleh kerusakan aksonal yang nyata.
Di era kedokteran modern pertama, ada penyakit yang mirip dengan GBS yang ditemukan oleh Landry pada tahun 1859. Kemudian, Osler pada tahun 1892 mengembangkan secara lebih detail jumlah penyakit yang disebutnya sebagai acute febrile polyneuritis. Pada tahun 1916, Guillan, Barre, and Strohl lebih banyak menggambarkan gejala klinisnya dan pertama kali dikemukakan mengenai gambaran tentang keadaan cairan serebrospinal, disosiasi sitologi albumin (dalam cairan serebrospinal yang normal terdapat elevasi protein).
Saat ini, epidemi penyakit yang menyerupai GBS ditemukan setiap tahun di beberapa daerah di Cina Utara, terutama terjadi pada musim panas. Epidemi ini berhubungan dengan infeksi Campylobacter jejuni,  dan banyak ditemukan antibodi antiglikolipid pada pasien. Karena penyakit ini banyak menyebabkan degenerasi akson motorik perifer tanpa banyaknya inflamasi, sindrom ini disebut Acute Motor Axonal Neuropathy (AMAN). AMAN terdapat pada <10% dari pasien dengan GBS di negara Barat dan >40% di negara Cina dan Jepang. Saat ini riset sedang mengkonsentrasikan pada antibodi anti-gangliosid yang terdapat pada strain Campylobacter jejuni. Antibodi ini menyerang gangliosid normal yang berada pada jaringan saraf perifer.
B.      ETIOLOGI
   Penyakit ini timbul dari pembengkakan syaraf peripheral, sehingga mengakibatkan tidak adanya pesan dari otak untuk melakukan gerakan yang dapat diterima oleh otot yang terserang
Karena banyak syaraf yang terserang termasuk syaraf immune sistem maka sistem kekebalan tubuh kita pun akan kacau. Dengan tidak diperintahkan dia akan mengeluarkan cairan sistem kekebalan tubuh ditempat-tempat yang tidak diinginkan.Dengan pengobatan maka sistem kekebalan tubuh akan berhenti menyerang syaraf dan bekerja sebagaimana mestinya.

C.      MANIFESTASI KLINIS
            Gejala awal antara lain adalah: rasa seperti ditusuk-tusuk jarum diujung jari kaki atau tangan atau mati rasa di bagian tubuh tersebut. Kaki terasa berat dan kaku atau mengeras, lengan terasa lemah dan telapak tangan tidak bisa menggenggam erat atau memutar sesuatu dengan baik (buka kunci, buka kaleng dll)

            Gejala-gejala awal ini bisa hilang dalam tempo waktu beberapa minggu, penderita biasanya tidak merasa perlu perawatan atau susah menjelaskannya pada tim dokter untuk meminta perawatan lebih lanjut karena gejala-gejala akan hilang pada saat diperiksa. Gejala tahap berikutnya disaat mulai muncul kesulitan berarti, misalnya: kaki susah melangkah, lengan menjadi sakit lemah, dan kemudian dokter menemukan syaraf refleks lengan telah hilang fungsi.

D.      DIAGNOSA
           Diagnosis SGB dapat dilakukan dengan menganalisa cairan otak dan electrodiagnostic. Indikasi terjadinya infeksi adalah kenaikan sel adarh putih pada cairan otak. Sedangkan bila menggunakan electrodiagnostic, dapat melalui pemeriksaan konduksi sel saraf.
            Diagnosa GBS didapat dari riwayat dan hasil test kesehatan baik secara fisik maupun test laboratorium. Dari riwayat penyakit, obat2an yang biasa diminum, pecandu alcohol, infeksi2 yang pernah diderita, gigitan kutu maka Dokter akan menyimpulkan apakah pasien masuk dalam daftar pasien GBS. Tidak lupa juga riwayat penyakit yang pernah diderita pasien maupun keluarga pasien misalnya diabetes mellitus, diet yang dilakukan, semuanya akan diteliti dengan seksama hingga dokter bisa membuat vonis apakah anda terkena GBS atau penyakit lainnya.
Pasien yang diduga mengidap GBS di haruskan melakukan test:
1. Darah lengkap
2. Lumbar Puncture
3. EMG (electromvogram)
Sesuai urutannya, test pertama akan dilakukan kemudian test ke dua apabila test pertama tidak terdeteksi adanya GBS, dan selanjutnya.
E.        PENGOBATAN
·            Pertukaran plasma, serupa dengan cuci darah, yaitu penggantian plasma darah menggunakan alat plasmaferesis. Ini dapat membantu pasien untuk bertahan dari sindrom Guillain–Barré atau mencapai kondisi yang lebih baik.
·            Pemberikan imunoglobulin intravena (IVIg diberikan melalui darah) dosis tinggi selama lima hari untuk peningkatan kekebalan tubuh.
·            Pemberian kortikosteroid dosis tinggi sebagai antiradang. Pada beberapa kasus, pemberian kortikosteroid dapat membantu proses penyembuhan.
Pasien yang berhasil sembuh dari SGB tetap menyisakan kelemahan fungsi tubuh karena sel saraf merupakan jaringan yang tidak bisa kembali dengan sendirinya ketika mengalami kerusakan. Untuk dapat menggerakkan anggota tubuhnya kembali, seperti berjalan, makan, berbicara, atau menulis, pasien harus melakukan terapi dan latihan secara teratur. Dalam jangka waktu satu tahun atau lebih, 85% penderita SGB dapat kembali normal.

F.         DIIT "Guillain Barre syndrome"
Asupan Makanan yang baik
·               Makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras, beras merah, ubi, kentang, havermut, roti. Mengandung Asam lemak esensial (essential fatty acid/EFAs). Nutrisi ini berguna untuk membangun sel, mengatur sistem saraf, memperkuat sistem kardiovaskular, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, diperlukan untuk fungsi otak serta mata dan membantu tubuh menyerap energy.
·               Mengandung Magnesium untuk menjaga tulang tetap kuat, irama jantung stabil, otot dan fungsi saraf serta mendukung sistem kekebalan tubuh.
·               Mengandung kalium untuk membangun tulang dan gigi yang kuat, mempromosikan saraf dan fungsi otot yang sehat.
·               Mengandung Kalium (potasium) untuk mengontrol keseimbangan cairan di tubuh, menjaga tekanan darah, fungsi otot dan mengurangi risiko batu ginjal serta osteoporosis.
·               Mengandung Zat besi untuk membuat hemoglobin (pigmen merah dalam darah pembawa oksigen) dan mioglobin (pigmen penyimpan oksigen dalam otot).
·               Mengandung Vitamin A untuk penglihatan dan pertumbuhan tulang, melindungi tubuh dari infeksi meningkatkan pertumbuhan sel dan jaringan.
·               Mengandung Vitamin C untuk membantu memperbaiki dan membentuk sel-sel darah merah, tulang dan jaringan, menjaga gusi anak dan memperkuat pembuluh darah, serta membantu tubuh menyerap zat besi.
·               Mengandung Vitamin D untuk membantu tubuh menyerap mineral seperti kalsium dan membangun gigi serta tulang yang kuat, berperan dalam pengaturan sel dan produksi insulin.
·               Mengandung Vitamin E untuk membatasi produksi radikal bebas yang bisa merusak sel, memperbaiki DNA dan proses metabolisme lainnya.
Makanan yang kurang baik dan perlu dihindari
·               Makanan yang dapat menimbulkan alergi seperti telur, tomat, ikan jenis tertentu seperti tongkol dan salmon, kacang (termasuk selai mentega kacang), bumbu-bumbu yang menyengat (lada, kunyit, jahe, dan sebagainya), strawberry, coklat dan kerang.
·               Makanan yang mengandung garam dan gula terlalu tinggi.
·               Makanan yang banyak mengandung pengawet.
·               Makanan yang sulit dicerna seperti ketimun dan kol
·               Makanan yang membuat bayi sering bersendawa seperti lobak dan kangkung
Bahan makanan tersebut adalah dari golongan buah dan sayur. Berikut ini adalah beberapa bahan makanan yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh:
Bahan makanan
Kandungan
Golongan sayuran
Tomat
Beta karoten, vitamin C, serta lycopene. Mengandung zat antkarsinogenik serta antioksidan.
Wortel
Betakaroten, vitamin A, C, B1, B6 dan asam folat serta mineral potassium dan magnesium. Wortel pun mengandung serat.
Brokoli
Kalsium pada brokoli sangat tinggi Vitamin A, C, Asam Pantotenat dan Asam Folat, Zat besi, Zink, Magnesium, Pospor dan Potassium, flavonid.
Bayam
Vitamin C, betakaroten dan lutein. Paling kaya akan zat besi asam folat, kalium, kalsium, cholorofile, luthein.
Bokcoy (sawi Cina)
Beta karoten, asam folat, vitamin C, kalium, chlorophyll, isothiocynates.
Golongan buah–buahan
Pisang
Karbohidrat, magnesium, kalium. Fosfor, magnesium dan besi. Pro vitamnin A, vitamin B dan vitamin C.
Pepaya
Betakaroten, vitamin C, crypthosanthin, dan caretinoid.
Jeruk
Vitamin C, beta karoten, asam folat, vitamin C serta serat, beta chryptoxantine, hesperidins, limonene, zeaxantine.
Mangga
Betakaroten, vitamin C, serat crypthoxantyne karotenoid
Jambu biji
Kandungan vitamin C tertinggi terdapat pada jambu biji kalium, lycopene.
Apel
Pro vitamin A, vitamin C dan vitamin B, mkalsium , fosfor, magnesium, kalium, zat besi dan seng serta tannin.
Semangka
Kalsium, fosfor, pro vitamin A dan vitamin B.
Strawberry
Kalsium, fosfor, kalium, magnesium, seng, pro vitamin A, vitamin C dan vitamin B.
Belimbing
Kalsium, fosfor, kalium dan zat besi, vitamin C, provitamin A dan vitamin B.
Melon
Kalsium, fosfor, kalium, provitamin A, vitamin C.











































BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Bahwa GBS adalah penyakit yang langka dan dapat disembuhkan akan tetapi nyeri ringan masih timbul dan derajat penyembuhan tergantung dari derjat kerusakan saraf yang terjadi pada fase infeksi.
B.  Kritik
Makalah ini masih belum cukup sempurna dan masih ada banyak kesalahan sehingga kami mohon kritik dan saran yang membangun guna untuk menyempurnakan makalah kami yang selanjutnya.
C.  Saran
Berusaha dan selalu bekerja sama akan membawa kita menuju keberhasilan dalam menyelesaikan masalah dan mengerjakan tugas. Serta melakukan tugas dengan penuh tanggung jawab akan membuat kita semakin menjadi dewasa dan mandiri

DAFTAR PUSTAKA
 
·         http//www.Perawatpsikiatri.blogspot.com
·         http://emedicine.com
·         http://Neurology . Thelancat.com