Sabtu, 16 Maret 2013

Askep Hiperemesis Gravidarum



LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PADA “Ny.K” DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM


Di Susun Oleh:

1.   Alit Bayu Aji              (2011.03.002)
2.   Adit Desiyanti            (2011.03.001)
3.   Depi Ratnasari            (2011.03.011)
4.   Dwi Erna Wati            (2011.03.019)
5.   Haslin                          (2011.03.028)
6.   Maratus Solikah          (2011.03.037)
7.   Muh. Febri                  (2011.03.042)
8.   Oldiana Kamlasi         (2011.03.052)
9.   Rizky Febrina              (2011.03.057)
10.Tyas Santoso              (2011.03.063)
11.Yuni Ruknu                (2011.03.070)



STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
PRODI D-3 KEPERAWATAN
2013/2014


LATAR BELAKANG

               Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah pengetahuan bagi mahasiswa maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
               Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA HIPEREMESIS GRAVIDARUM “. Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
               Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
               Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.




Pare ,    Maret 2013

Penulis
                   

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PEMBAHASAN......................................................................................... 1
A.    Definisi................................................................................................... 1
B.     Etiologi................................................................................................... 1
C.     Manifestasi Klinis.................................................................................. 2
D.    Pemeriksaan Diagnostik......................................................................... 3
E.     Penatalaksanaan..................................................................................... 3
ASUHAN KEPERAWATAN................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16


 
BAB I
PEMBAHASAN

A.    Definisi
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I.Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula tmbul setiap saat dan malam hari. (Sarwono Prawirohardjo, 2002)
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hail, sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, sebagai akibatnya terjadilah dehidrasi. (Ratna Hidayati, 2009 hal 66)

B.     Etiologi
Yang menjadi penyebab Hiperemesis Gravidarum (Ratna Hidayati, Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis,Salemba Medika, Jakarta, 2009 hal 66):
1.      Sering terjadi pada primigravida, Molahidatidosa, dan kehamilan ibu akibat peningkatan kadar HCG.
2.      Faktor organic, karena masuknya vili moriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic.
3.      Faktor Psikologis: keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut pada kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab, dan sebagainya.
4.      Faktor endokrin lainnya: hipertiroid, diabetes, dsb.
5.      Masuknya villi khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor organik.
6.      Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadapanak juga disebut sebagai salah satu faktor organik.
7.      Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalin, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.

C.    Manifestasi Klinis
Hiperemesis Gravidarum dibagi menjaddi tiga tingkatan gejala (Ratna Hidayati, Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis,Salemba Medika, Jakarta, 2009 hal 67):
1.      Hiperemesis Gravidarum Tingkat I
a.         Termasuk tingkat ringan.
b.        Mual muntah terus-menerus menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan, penurunan berat badan dan nyeri pada epigastrium, peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, turgor kulit berkurang, lidah kering, serta mata cekung.
2.      Hiperemesis Gravidarum Tingkat II
a.       Termasuk tingkat sedang.
b.      Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan ibu menderita lebih parah, apatis, turgor kulit mulai buruk, lidah kering dan kotor, nadi teraba lemah dan cepat, peningkatan suhu tubuh (dehidrasi), ikterus ringan, penurunan berat badan, mata cekung, penurunan tekanan darah, haemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi, dapat juga terjadi acetonuria, serta napas bau aceton.
3.      Hiperemesis Gravidarum Tingkat III
a.       Termasuk tingkat berat.
b.      Keadaan umum buruk, kesadaran sangat menurun, somnolen sampai koma, nadi teraba lemah dan cepat, dehidrasi berat, suhu badan meningkat, penurunan tekanan darah, serta terjadi ikterus. Jika sampai timbul komplikasi dapat berakibat fatal, berupa:
§  Mempengaruhi susunan saraf pusat
§  Encefalopati Wernicke dengan adanya nistagmus, diplopia, dan perubahan mental.
D.    Pemeriksaan Diagnostik
-      USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta.
-      Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.
-      Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.

E.     Penatalaksanaan
Konsep pengobatan yang diberikan antara lain sebagai berikut:
1.      Isolasi dan terapi psikologis.
a.         Isolasi di ruangan yang dilakukan dengan baik dapat meringankan Hiperemesis Gravidarum karena perubahan suasana rumah tangga.
b.        Konseling dan edukasi (KIE) tentang kehamilan yang dilakukan untuk menghilangkan faktor psikis rasa takut.
c.         Memberi informasi tentang diit ibu hamil dengan makan tidak sekaligus banyak, tetapi dengan porsi yang sedikit namun sering.
d.        Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, karena akan membuat ibu hamil mengalami pusing, mual, dan muntah.
2.      Pemberian cairan pengganti.
            Pada keadaan darurat dapat diberikan cairan pengganti, sehingga dehidrasi dapat diatasi. Cairan pengganti yang dapat diberikan antara lain:
a.         Glukosa 5% - 10%
b.        Cairan yyang ditambah Vitamin C, B Kompleks, atau Kalium yang diperlukan untuk kelancaran metabolisme selama rehidrasi keseimbangan cairan (baik yang masuk dan keluar), nilai tekanan darah, jumlah nadi, suhu, dan rerata pernapasan harus terpantau. Lancarnya pengeluaran urine memberikan petunjuk bahwa keadaan ibu berangsur-angsur membaik.
3.      Obat yang dapat diberikan.
            Sebagai seorang perawat yang profesional pemberian obat pada hiperemesis gravidarum sebaiknya berkolaborasi dengan dokter, sehingga dapat dipilih obat-obatan yang tidak bersifat teratogenik, dapat menyebabkan kelainan congenital, cacat bawaan bayi.
            Sediaan obat yang dapat diberikan pada kasus hiperemesis gravidarum diantaranya adaalah sebagai berikut:
a.    Sedatif ringan
b.   Fenobartibal (luminal) 30mg
c.    Kalium
d.   Antihistamin
e.    Dramamin
f.    Afopreg
g.   Vitamin, terutama Vitamin B Kompleks
h.   Vitamin C
i.     Anti alergi
4.      Menghentikan kehamilan.
            Beberapa kasus pengobatan ibu dengan kasus hiperemesis gravidarum yang tidak berhasil menjadi kemunduran dan kondisi ibu semakin menurun, sehingga pertimbangan untuk mengakiri kehamilan. Kedaan yang memerlukan pertimbangan untuk mengakiri kehamilan diantaranya adalah sebagai berikut:
a.         Gangguan jiwa
b.        Gangguan penglihatan
c.         Gangguan fisiologi tubuh



ASUHAN KEPERAWATAN

1.      Pengkajian  Keperawatan
A.    Identitas klien
Nama                    : Ny ‘K’
Umur                    : 23 tahun
Suku/bangsa         : Jawa/Indonesia
Agama                  : Islam
Pendidikan           : SMA
Pekerjaan              : Ibu rumah tangga
Alamat                 : Darungan

B.     Keluhan utama
Pasien mengatakan mual dan selalu muntah pada pagi hari. Mual dan muntah semakin berat bila membau makanan yang merangsang.

C.     Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke poli kandungan dengan keluhan terlambat haid 3 minggu,terakir mendapat haid tanggal 12  januari 2013,  mual dan selalu muntah pada pagi hari. Pasien juga mengeluh badannya terasa lemas dan mau pingsan karena sudah beberapa hari sulit makan.

D.    Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit gastritis.

E.     Pola kebiasaan sehari-hari
a.       Pola nutrisi
Sebelum hamil : Makan 3 x (nasi,sayur,lauk)
                         : Minum 7 gelas/hari
Selama hamil   : makan berkurang, minum berkurang
b.      Pola eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1 x tiap pagi, BAK 5 x/hari
Sesudah hamil  : BAB 1 x tiap pagi, BAK 3 x/hari
c.       Pola istirahat tidur
Sebelum hamil  : Siang 2 jam/hari, malam 8 jam /hari
Sesudah hamil   : Siang 3 jam/hari, malam 5 jam/hari
d.      Pola aktivitas
Sebelum hamil  : Membantu pekerjaan rumah
Sesudah hamil   : Membantu pekerjaan rumah
e.       Perilaku kesehatan sehari-hari
Penggunaan obat/jamu/rokok
Sebelum hamil  : Tidak pernah
Sesudah hamil   : Obat dan vitamin dari bidan
f.       Lain – lain (personal hygiene)
Mandi                : 2 x/hari
Ganti baju        :  2 x/hari
Keramas           : 3 x/minggu
Gosok gigi        : 2 x/hari

F.      Riwayat Haid
Menarche           :           -
Siklus haid         :           28 hari (teratur)
Lama haid          :           6-7 hari
Banyaknya         :           3-4 softek/hari
Dismenorea        :           -
HPHT                 :           6 januari 2013
UK                     :           -
TP                       :           -

G.    Riwayat Perkawinan
Nikah                                :    1 x
Lama menikah                   :   1 tahun
Umur pertama kali nikah   : 22 tahun

H.    Riwayat KB
Ibu mengatakan setelah menikah ibu tidak menggunakan KB apapun.

2.       Pemeriksaan Fisik
1.      Pemeriksaan umum
K/U                                   :  lemah, wajah pucat
Kesadaran                         :  composmentis
BB sebelum hamil             : 60 kg
BB saat ini                        : 55 kg
TB                                     : 157 cm
LILA                                 : 25 cm
TD                   :    90/60 mmHg
Nadi                 :    100 x/menit (teratur)
RR                   :    20 x / menit (teratur)
Suhu                :    36,50 C (axilla)
a.       Inspeksi
Hiperemis tingkat satu pada inspeksi ditemukan keadaan umum lemah, turgor kulit sedikit menurun, lidah kering, dan mata cekung. Hiperemis tingklat dua ditemukan ibu tampak lebih lemah dan aptis, turgor kulit lebih menurun, lidah kering dan tampak kotor, aceton dapat tercium dalam hawa pernafasan, badan kurus dan berat badan munurun, kulit kering dan kadang – kadang ada icterus.
b.      Palpasi
Dengan palpasi dapat mengetahui umur kehamilan dengan melihat tinggi fundus uteri. Karena pada ibu hiperemis gravidarum biasanya terjadi pada umur kehamilan satu sampai empat bulan, dimana tinggi fundus uteri sekitar setengah simphisis pusat
c.       Auskultasi
Untuk memantau sudah terdengar detak jantung janin atau belum dan gerakan anak.
d.      Pemeriksaan tanda – tanda vital
Pada sekitar hiperemis tingkat satu akan ditemukan nadi meningkat sekitar 100 x/menit, tekanan darah sistolik menurun, suhu normal.
e.       Pengukuran berat badan
Pada ibu hamil dengan masalah hiperemis gravidarum pada umumnya terjadi penurunan BB

3.      Analisa Data

Kelompok Data
Masalah
Kemungkinan Penyebab
1.                  Ds : Px mengatakan mual dan selalu muntah pada pagi hari,
Do : - k/u lemah
                    - wajah pucat
-turgor kulit menurun
-TTV,
TD = 90/60 mm/Hg
N=100x/menit
S= 36,5 C
R= 20

2.                   Ds : Px mengatakan tidak nafsu makan
            Do : -k/u lemah
                    - makanan tidak habis
                    -muntah
                    -TTV,
                      TD=90/60  mm/Hg
                       N = 100x/menit
                       S = 36,5 C
                       R= 20
Gangguan cairan dan elektrolit










Gangguan nutrisi








Mual muntah











Mual muntah





4.      Diagnosa Keperawatan
1. Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus dan asupan cairan yang tidak adekuat yang ditandai dengan:
Ds : Px mengatakan mual dan selalu muntah pada pagi hari
Do : - k/u lemah
- wajah pucat
-turgor kulit menurun
-TTV : TD = 90/60 mm/Hg
N=100x/menit
S= 36,5 C
R= 20 x/menit
2. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan nausea dan volume yang menetap yang di tandai dengan :
Ds : Px mengatakan tidak nafsu makan
Do : -k/u lemah
        - makanan tidak habis
        -muntah
        -TTV : TD=90/60  mm/Hg
                       N = 100x/menit
                       S = 36,5 C
                       R= 20 x/mnit

5.       Intervensi keperawatan
1.      Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus dan asupan cairan yang tidak adekuat yang ditandai dengan:
Ds : Px mengatakan mual dan muntah pada pagi hari
Do : - k/u lemah
- wajah pucat
-turgor kulit menurun
-TTV : TD = 90/60 mm/Hg
N =100x/menit
S = 36,5 C
R = 20
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan pada ibu selama 1x 24 jam, mual dan muntah px berkurang :
Kriteria hasil :
Px mengatakan mual dan muntah berkurang
·         k/u lemah
·         wajah pucat
·         turgor kulit meningkat
·         TTV :       TD = 100/70 mm/Hg
N=100x/menit
S= 36,5C
R= 20x/mnit
2.      Pantau dan catat TTV setiap 2 jam atau sesering mungkin sesuai keperluan sampai stabil. Kemudian pantau dan catat TTV setiap 4 jam
R/ Takikardia, dispnea, atau hipotensi dapat mengindikasikan kekurangan volume cairan atau ketidakseimbangan elektrolit
3.      Ukur asupan dan haluaran setiap 1 sampai 4 jam. Catat dan laporkan perubahan yang signifikan termasuk urine, feses, muntahan, drainase luka, drainase nasogastrik, drainase slang dada, dan haluaran yang lain.
R/ Haluaran urine yang rendah dan berat jenis urine yang tinggi mengindikasikan hipovolemia
4.      Mengkaji dan mendokumentasi turgor kulit ,kondisi membran mukosa ,tanda-tanda vital  dan berat jenis urine
R/ Pengkajian status cairan dan elektrolit yang akurat menjadi dasar penyusunan rencana dan evaluasi intervensi
5.      Menimbang berat badan setiap hari
R/Upaya memperbaiki keseimbangan elektrolit dan cairan dan dilakukan melalui pemberian terapi parenteral sampai dalam menoleransi asupan normal
6.      Memantau nilai laboratorium dan melaporkan nilai-nilai yang tidak normal
R/ Keseimbangan cairan dan elektrolit harus di koreksi untuk mencegah komplikasi yang berat, seperti asidosis metabolik dan kematian janin dan ibu
7.      Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan nausea dan volume yang menetap yang di tandai dengan :
Ds : Px mengatakan tidak nafsu makan
Do : - k/u lemah
        - makanan tidak habis
        - muntah
        - TTV :   TD=90/60  mm/Hg
                       N = 100x/menit
                       S = 36,5 C
                           R= 20 x/mnit
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam,kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi dengan kriteria hasil :
Px mengatakan nafsu makan meningkat
Do : -k/u lemah
        - makanan habis 1 porsi
        -muntah berkurang
        -TTV : TD=100/70  mm/Hg
                       N = 100x/menit
                       S = 36,5 C
                       R= 20 x/mnit

Intervensi
1.      Kaji TTV klien
R/ untuk mengetahui keadaan umum pasien
2.      Timbang dan catat berat badan pasien pada jam yang sama setiap hari
R/ Untuk mendapatkan pembacaan yang paling akurat
3.      Pantau asupan dan haluaran pasien
R/ Karena berat badan dapat meningkat sebagai akibat dari retensi cair
4.      Kaji dan catat bising usus pasien satu kali setiap ergantian tugas jaga
R/ Untuk memantau peningkatan dan penurunann
5.      Auskultasi dan catat suara napas pasien setiap 4 jam
R/ Untuk memantau aspirasi
6.      Untuk berkonsultasi dalam menyusun rencana pengaturan menu yang memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil
R/ Nutrisi maternal yang adekuat sangat penting untuk kesehatan ibu Memulai pemberian asupan oral
7.      Mendiskusikan pentungnya nutrisi yang adekuat
R/ Mengatur janji dengan ahli diet dan pertumbuhan serta perkembangan janinnya
8.      Memantau berat badan klien
R/ Mengetahui perkembangan janin dan ibu

6.    Implementasi
           
NO
Dx
Waktu
Pelaksanaan
Implementasi
TTD
1.




















2.













14 – 03 - 2013
08.00































1. memantau dan mencatat TTV setiap 2 jam atau sesering mungkin sesuai keperluan sampai stabil. Kemudian pantau dan catat TTV setiap 4 jam
TTV
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 100 x/ mnit
Suhu : 36,7 C
RR : 21 x/mnit
Mengukur asupan dan haluaran setiap 1 sampai 4 jam. Catat dan laporkan perubahan yang signifikan termasuk urine, feses, muntahan, drainase luka, drainase nasogastrik, drainase slang dada, dan haluaran yang lain.

Mengkaji dan mendokumentasi turgor kulit ,kondisi membran mukosa ,tanda-tanda vital  dan berat jenis urine
Menimbang berat badan setiap hari
1.                  Memantau nilai laboratorium dan melaporkan nilai-nilai yang tidak normal

Mengkaji TTV klien:
TTV
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 100 x/ mnit
Suhu : 36,7 C
RR : 21 x/mnit

Menimbang dan catat berat badan pasien pada jam yang sama setiap hari
Memantau asupan dan haluaran pasien
Mengkaji dan catat bising usus pasien satu kali setiap pergantian tugas jaga
Mengauskultasi dan catat suara napas pasien setiap 4 jam
 



7.          Evaluasi
NO
Dx
Tanggal
Evaluasi
1.











2.




14 – 03 – 2013
09.00






















S : Px mengatakan mual dan muntah berkurang
O:  k/u lemah
      - wajah pucat
      - turgor kulit meningkat
      - TTV : TD = 100/70 mm/Hg
                    N=100x/menit
                    S= 36,5C
                    R = 20x/mnit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan no  1,2,3,4

S : Px mengatakan nafsu makan meningkat
O :     - makanan habis 1 porsi
          - muntah berkurang
          - TTV : TD=100/70  mm/Hg
                         N = 100x/menit
                         S = 36,5 C
                         R= 20 x/mnit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjut kan no 1,2,3,4

            
DAFTAR PUSTAKA

·         Hidayati Ratna.2009.Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis Dan Patologis. Jakarta : Salemba Medika

·         Tiran Denise. 2006. Seri Asuhan Kebidanan Mual dan Muntah Kehamilan.  Jakarta : EGC

·         Lowdermilk, Jensen Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC

·         Hartono Andry.  1999. Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC

·         Prawirohardjo Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan.  Jakarta :  Trisada Printer